Rys : Ketika ku rasa lelah berharap.
Ku biarkan semua menjadi bayang tak bermakna.
Melayang ikuti angin pergi jauh entah kemana.
Arah bebas menuntun pada tempat asing mengajak tuk memulai kembali harapan tertunda,
nyatakan angan diatas mimpi.
Membuang takut pada khayalan indah dalam lamunan.
Ocix : Wahai angin..tidakkah engkau merasakan lelahku
ketika jiwa rapuh tak mampu lagi mengeluh
kala hati tak sanggup berbagi
dan aku masih tetap terdiam dlm lamunan
meski dedaunan melambæ mengajakku bercanda
tapi sayang..rasaku terbacakan Malam_
Rys : yang mulai mendekap dalam sunyi nan gelap
ditemani bintang - bintang penuh tanya
apa yang ku rasa?
cukup air mata mengalir lembut kisahkan jerit hati_
Ocix: kecilku yg tebelenggu disini
andæ seluruh ranting dan batang pohon dijadikan penanya
serta ær laut sebagæ tintanya untuk ku tulis dilangit maka itu tak kan cukup
mungkin hanya pada pusara raga berdiam selamanya tapi hidup tak sampæ disini_
Rys : karna ku msh percya pelukMu akan lindungiku.
Sebab ku yakin cahayaMu akan selalu datang dalam gulitaku.
Sirnahkan segala resah sedih mengikat.
ku tau segala yg trcipta untkku adalah kisah trbaik dariMu.
Ocix : Dan tak ingin kuingkar dgn keyakinanku
smwa yg terjadi dan akan tlah tertulis di lauqul mahfudz
biar smwa berjalan semestinya
yg terbæk akan tetap jadi yg terbæk karna itulah Hakikat_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar